Fenomena Public Relations
A.
Kisah di Balik Sukses Jurrasic Park
• Film Jurrasic Park mengambil obyek tentang
dinosaurus telah memecahkan rekor penjualan (box office record)
• Strategi humas digunakan dalam pemasaran
produksi film
• Sebelum film dilemparkan ke pasar dan diputar
di bioskop, masyarakat dibuat “demam dinosaurus”
melalui strategi dan kampanye kehumasan.
• Sebulan sebelumnya, khususnya anak-anak,
menikmati cerita dinosaurus melalui seribu artikel yang ditulis di media massa.
• Seminggu sebelum pertunjukan perdana,
438 surat kabar, tabloid, mingguan, dan majalah menulis artikel tentang
Jurrasic Park.
• Semuanya menimbulkan “demam dinosaurus” dan
rasa penasaran terhadap film Jurrasic Park.
• Keberhasilan film terbangun dengan adanya
publikasi (press release dan feature stories) yang sukses.
B.
Kisah Mac Donald
• Suatu ketika di Amerika Serikat beredar
rumor McD terbuat dari daging cacing, akibatnya terjadi penurunan penjualan
McD.
• Humas McD merespon dengan serangkaian kampanye
kehumasan.
• Langkah pertama humas adalah menulis beberapa
release dan artikel di beberapa surat kabar tentang profil McD.
• Penekanan topik berita/artikel adalah reputasi
McD yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan kotribusinya dalam bidang
sosial kesehatan.
• Setelah langkah pertama dijalankan,
humas melakukan riset dengan menyebar angket untuk mengetahui sikap masyarakat.
• Dari angket yang masuk, ternyata sebagian
masyarakat percaya bahwa McD menjaga reputasi dengan baik, namun mereka
sebagian besar memilih sikap tidak mau memakan McD lagi.
• Selidik punya selidik, masalahnya bukan pada
citra, melainkan pada sikap masyarakat yang jijik dengan cacing.
• humas pun melancarkan kampanye kedua dengan
merubah topik tulisan.
C.
Kisah Mac Donald
• Topik seputar cacing sebagai alternatif makanan di beberapa
daerah (terutama Amerika Latin).
• Cacing ternyata memiliki kadar protein yang
tinggi, dan berkhasiat sebagai bahan obat-obatan.
• Daging cacing lebih mahal daripada daging ham
atau sapi dan lainnya.
• Tujuan kampanye PR. Pertama, menanamkan
pengertian bahwa reputasi merupakan hal penting bagi McD, sehingga tidak
mungkin McD gegabah mengganti bahan dasarnya dengan daging cacing. Kedua,
menanamkan pengertian pada masyarakat bahwa cacing bukanlah binatang
menjijikkan yang bermanfaat bagi kesuburan tanah, tapi merupakan bahan makanan khas suku tertentu
D.
Kisah Lemak Babi Dancow
• 1985-an sebuah majalah fakultas Unibraw memuat
tulisan dosen tentang daftar bahan makanan yang mengandunng lemak babi. Salah
satunya adalah produk Nestle-susu dancow.
• Tulisan tersebut kemudian dikutip oleh sebuah
surat kabar. Maka terjadilah gempar!
• Masyarakat muslim mengutuk dan memboikot
• Maka dibuatlah release dan artikel tentang
bahan dasar susu dancow yang diambil dari para peternak sapi di daerah
Nongkojajar-Pasuruan dan Pujon-Batu-Malang.
• Diturunkan berita pengakuan para peternak yang berusaha keras k menjaga “kadar lemak” susu
sapi ternaknya, jangan sampai berlebihan.
• Muncul juga sejumlah pernyataan, himbauan, dan pembuktian oleh tokoh
masyarakat (menteri koperasi, peternak, dan tokoh-tokoh agama) akan kehalalan
dancow.
• Sejumlah tulisan perlunya pelabelan halal pada
semua kemasan produk, sebagai tuntutan masyarakat muslim.
E.
Kisah Arianespace
• 1990 Indonesia membuka tender peluncuran
satelit Palapa dengan kontrak bernilai miliaran dolar AS.
• Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang
pelayanan transportasi luar angkasa menawarkan jasanya.
• Ada empat peserta tender, yaitu Amerika-NASA
yang menjadi langganan Indonesia sebelumnya, Titan-Rusia, Long Marc-Cina, dan
Arianespace-Perancis.
• Dalam waktu 6 bulan dari penawaran tender akan
diumumkan siapa pemenangnya
• Strategi PR Arianespace:
Ø Melakukan analisis SWOT (kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman)
Ø Melakukan analisis SWOT (kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman)
Ø Melancarkan serangkaian strategi dan kampanye
PR untuk memenangkan tender.
• Salah satunya membangun pengetahuan masyarakat
akan adanya perusahaan berikut kelebihannya di beberapa surat kabar, majalah
khusus ruang angkasa, dan televisi
• Mengajak beberapa wartawan Indonesia datang ke
Kuoru City, menyaksikan dari dekat teknologi dan
peluncuran satelit.
• Pada bulan diumumkannya pemenang tender,
Arianespace yang memenangkan tender. keputusan ini banyak mendapat protes,
khususnya pihak Amerika yang kurang waspada (karena sudah menjadi langganan).
Namun seluruh pers mendukung keputusan pemerintah
F.
Kisah Hallmark
• Hallmark adalah perusahaan pembuat dan
distributor kartu terkenal di Amerika.
• Pusat perusahaan berada di Kansas City dan
dikelola oleh profesional yang sangat mengerti akan manfaat humas bagi
perusahaannya.
• Musim semi pada tahun 1950-an Kansas City
dilanda bencana banjir terbesar dalam sejarah Kansas City.
• Akibatnya kota Kansas mengalami kondisi yang sangat buruk, banyak industri mengalami kerugian
besar-besaran, termasuk Hallmark.
• Akhirnya Hallmark mengundang konsultan humas
untuk mengatasi Kansas City yang sedang “rusak”.
• Mereka mengembangkan cerita dan foto-foto yang
menggambarkan Kansas segera berbenah diri secara cepat akibat banjir, bahkan menjadi
lebih baik sebelum bencana itu datang.
• Beberapa tahun kemudian Hallmark merencanakan
untuk ekspansi ke New Jersey.
• Mereka membangun gudang dan pusat
distribusi di sana. Kerangka baja bangunan hampir selesai ketika ada seseorang
yang menemukan seekor burung yang membuat sangkar di salah satu sudut rangka
bangunan. Ada telur dalam sangkar tersebut.
• Atas saran konsultan humasnya, Hallmark segera
membuat keputusan untuk menghentikan pembangunan sampai saat burung tersebut membesarkan anak-anaknya dan pergi
meninggalkan sarang.
• Keputusan ini berakhir dengan sangat
mengharukan.
• Ketika burung tersebut pergi, ternyata New
Jersey dilanda badai yang sangat besar. Seandainya dinding-dinding sudah mulai
didirikan sebelumnya, barangkali juga akan roboh dilanda badai.
• Kebaikan hati Hallmark telah mendapat imbalan
yang setimpal dari alam.
• Kisah tersebut mempesona seorang wartawan
Saturday Evening Post yang saat itu memiliki distribusi dan oplah yang bagus.
• Dibuatlah cerita tentang “industri cinta”
dengan memilih Hallmark sebagai suatu fenomena.
• Kesimpulan penulis, Hallmark tidak hanya menjual sentiment,
melainkan mengamalkannya.
• Suatu reputasi yang sangat menguntungkan dalam
bisnis kartu romantis
• Sumber berita memiliki kredibilitas yang tidak
diragukan di pers. Penulis mewawancarai eksekutif Hallmark, konselor humasnya,
dan tokoh LSM pengamat burung tentang kebenaran cerita tersebut
0 Komentar Untuk "Fenomena Public Relations"
Posting Komentar