Ruang lingkup pekerjaan Public Relations
A. Deskripsi
Bidang Public Relations merupakah suatu bidang yang sangat luas
menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Public Relations tidak sama dengan
sekedar relations, meskipun mempunyai peran yang sangat besar dalam kampanye
public relations. Public relations juga bukan sekedar menjual senyum,
propaganda dengan tujuan-tujuan kemenangan sendiri, atau mendekati pers dengan
tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan. Lebih dari itu, Public Relations
mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh
pihak-pihak terkait serta publik.
Di lingkungan industri pariwisata dan perhotelan peran public
relation diperlukan dalam menjaga citra dan nama baik perusahaan sekaligus
sebagi ajang promosi produk jasanya. Untuk itu mari kita kupas secara bersama
sebagian dari kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang public
relations.
B. Definisi Public Relations
Pertanyaan penting tentang Public Relations, “Bagaimana kedudukan
definisi public relations di dalam manajemen?” jawaban dari pertanyaan ini
tentunya akan membuka wawasan bahwa PR merupakan suatu fungsi manajemen yang
sama pentingnya dengan pemasaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia.
Definisi yang dikeluarkan oleh Public Relation News: “public relations adalah
fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/perusahaan terhadap
publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk
memperoleh pemahaman dan penerimaan publik” (Renaldi Kasali, 1994:7).
C. Fungsi Public Relations
Menurut S.Blacken Melvin L. Sharpo, 1983, Public Relations
berfungsi untuk menginformasikan kepada semua pihak yang terkait dalam
menciptakan adanya saling pengertian, yang didasarkan pada kenyataan, kebenaran
dan pengetahuan yang jelas lengkap dan perlu diinformasikan secara jujur, jelas
dan objektif. Berdasarkan referensi tersebut fungsi Public Relations dapat
diuraikan menjadi empat hal, yaitu :
·
Kegiatan yang bertujuan memperoleh
itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari
publik atau masyarakat pada umumnya.
·
Memiliki sasaran untuk menciptakan
opini public yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
Unsur penting dalam organisasi dalam manajemen guna mencapai tujuan
yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi, memiliki warna, budaya, citra,
suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktifitas
bisa dicapai secara optimal.
Meningkatkan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini public sebagai
efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan.
D. Proses Harmonisasi
Sifat komunikasi yang dilakukan suatu perusahaan untuk “disukai”
dan memiliki citra yang baik oleh publiknya adalah menyangkut tentang hubungan
yang harmonis. Profesor Melvin Sharpe, dalam Renaldi Kasali menyatakan ada lima
prinsip untuk menjalankan hubungan yang harmonis yakni:
·
Komunikasi yang jujur untuk
memperoleh kredibilitas.
·
Keterbukaan dan konsistensi terhadap
langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain.
·
Langkah-langkah yang fair untuk
mendapatkan hubungan tambal balik dan goodwill.
·
Komunikasi dua arah yang
terus-menerus untuk mencegah keterasingan dan membangun hubungan.
·
Evaluasi dan riset terhadap
likunganan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi
social harmony.
E. Publik Dalam Public Relations
Publik dari public relations adalah khalayak sasaran darii PR yang
biasa juga disebut denganstakeholders, yaitu kumpulan orang-orang atau
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Unsur-unsur tersebut antara
lain:
·
Pemegam saham
·
Karyawan dan manajemen
·
Keluarga karyawan
·
Kreditor
·
Konsumen
·
Pemasok
·
Komunitas Pemerintah
Dari stakeholder tersebut perlu diklasifikasikan sebagai berikut:
·
Publik Internal dan Publik
Eksternal. Publik internal adalah publik yang berada di dalam
perusahaan.Misalnya para karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, klerk,
manajer, pemegang saham, sedangkan publik eksternal adalah mereka yang
berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan. Misalnya:
penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas dan pers.
·
Publik Primer, Sekunder dan
Marjinal. Tidak semua elemen dalam stakeholder perlu diperhatikan perusahaan.
Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas.Yang paling penting disebut
publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder, dan yang dapat
diabaikan adalah publik marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap
perusahaan berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut juga
memungkinkan untuk berubah dari tahun ke tahun.
·
Publik Tradisional dan Publik Masa
Depan. Karyawan dan konsumen bisa dimasukan dalam publik tradisional, sedangkan
untuk publik masa depan antara lain mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen
potensial, dan pejabat pemerintah.
·
Proponents, Opponents, dan Uncommitted.
Terdapat publik yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak
(proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted).Perusahaan perlu mengenal
publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan yang
mungkin muncul.
·
Silent Majority dan Vocal Minority.
Dilihat dari aktifitas publik dalam mengajukan komplain atau mendukung
perusahaan, terdapat orang yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik
penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yang aktif menyuarakan
pendapatnya, namun jumlahnnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah
pasif sehingga tak kelihatan suara dan pendapatnya.
F. Ruang lingkup pekerjaan PR
·
Memposisikan perusahaan sebagai
“leader” atau “expert”
·
Membangun kepercayaan (confidence
and trust) konsumen
·
Memperkenalkan produk baru
·
Menghapus, meluncurkan kembali
(relaunch) produk-produk yang sudah dewasa (mature)
·
Mengkomunikasikan
keuntungan-keuntungan/kelebihan-kelebihan produk lama
·
Mempromosikan cara-cara pemakaian
baru atas produk yang sudah dikenal
·
Melibatkan/ menggerakkan masyarakat
terhadap produk perusahaan
·
Menjangkau “secondary markets”
·
Menekan pasar yang lemah
·
Memperluas berita sebelum beriklan
·
Membuat iklan lebih berbunyi
(menjadi bahan pembicaraan)
·
Menjelaskan “product story” dengan
lebih detail
·
Memperoleh publisitas atas
produk-produk yang tidak boleh diiklankan.
0 Komentar Untuk " Ruang lingkup pekerjaan Public Relations"
Posting Komentar